Google Glass adalah perangkat teknologi
dipakai sebagai perpanjangan dari layar smartphone untuk melakukan
serangkaian tugas-tugas sederhana yang menyerupai sepasang kacamata.
Menurut The Verge dan CNET News, Google Glass menyediakan aplikasi yang disebut Tether. Dengan aplikasi tersebut kacamata ini bisa terhubung dengan beberapa gadget sekaligus untuk mengakses internet 3G/4G.
Tak hanya itu saja, Google Glass dikabarkan pula bisa terhubung dengan ponsel pintar. Sebut saja Android atau iPhone. Lantas bagaimana mengoneksikannya? Sederhana, dengan mengandalkan fitus bluetooth.
Google Glass diyakini akan dirilis pada tahun ini. Meski masuk ke ranah gadget, Google tidak mengabaikan segi estetika khususnya fashion. Untuk itu Google mengandeng desainer kacamata terkemuka untuk ‘memercantik’ Google Glass.
Yang menjadi satu kelemahan Google Glass adalah soal harga. Setidaknya Anda harus menyiapkan sekitar USD 1.500 atau setara Rp 14,5 juta untuk mendapatkannya. Cukup mahal bukan?
Dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah, karyawan rumah sakit yang memakai Google Glass bisa mendapatkan data pasien dengan foto, suara dan catatan teks.
Berikut cara kerja MedRef: MedRef menambahkan kartu timeline dan membagikan kontak lewat Google Glass. Dengan menyebutkan nama atau memfoto pasien, kacamata pintar itu akan membawa rekamannya.
“Rumah sakit penuh dengan orang sibuk yang membawa beragam informasi,” kata Lance Nanek, programer komputer yang mengembangkan MedRef.
“Google Glass yang bisa memuat banyak data, akan menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu bagi karyawan rumah sakit.”
Tidak lama setelah kehadiran aplikasi GlassTweet tersebut, kini bertambah satu lagi aplikasi unofficial. Bedanya, aplikasi baru ini mengizinkan penggunanya untuk mengakses Facebook. Aplikasi tersebut dinamakan Google Glass to Facebook.
Dalam tahapan awal ini, aplikasi tersebut tidak dilengkapi dengan fitur yang terlalu lengkap. Pengguna hanya diberikan kemampuan untuk mengunggah (upload) gambar yang diambil di perangkat Google Glass ke akun Facebook-nya. Dengan kata lain, pengguna tidak bisa melihat timeline, saling mengirim pesan, dan memberi “like” sebuah status.
Cara mengaktifkan aplikasi ini pun tidaklah terlalu sulit. Pengguna hanya perlu log-in ke akun Facebook melalui halaman Glass to Facebook, kemudian aktifkan Sharing Contacts via MyGlass. Setelah selesai, pengguna sudah bisa langsung mengunggah foto yang mereka ambil ke akun Facebook.
Saat sebuah gambar diambil dan diunggah dari sebuah smartphone, maka sistem Facebook akan secara otomatis akan membuatkan sebuah album yang dinamakan “Mobile Album”.
Nah, hal tersebut juga berlaku di aplikasi tersebut. Sistem akan secara otomatis membuatkan album sendiri yang dinamakan “Glass to Facebook”. Akan ada sebuah teks default yang menyatakan bahwa gambar tersebut diunggah dari Google Glass.
Dalam panduan Google Glass untuk developer, Google menyatakan bahwa foto-foto yang ditampilkan melalui perangkat itu harus memiliki resolusi 640 x 360. Besar kemungkinan bahwa angka tersebut mewakili resolusi yang sebenarnya dari Google Glass.
Versi pertama kacamata pintar Google ini juga dibekali kamera yang mampu merekam video HD 720p. Media penyimpanan internal berukuran 16 GB (dengan 12 GB ruang kosong yang bisa dipakai) dapat menyimpan hasil tangkapan gambar atau rekaman video.
Media penyimpanan ini juga akan tersinkronisasi dengan layanan cloud storage Google.
Soal baterai, Google mengklaim bahwa Google Glass bisa bertahan seharian. Akan tetapi, ditambahkan pula bahwa daya tahan baterai tersebut bisa menurun apabila penggunanya memakai fitur-fitur rakus energi seperti merekam video atau ngobrol bareng di Google Hangout.
Nah, salah satu fitur yang paling unik adalah “bone conduction transducer”. Kacamata pintar ini bisa mentransmisikan suara ke telinga bagian dalam melalui tulang tengkorak penggunanya. Berkat fitur ini, pengguna tak memerlukan headphone untuk mendengar suara dari Google Glass.
Berikut ini Spesifikasi lengkap Google Glass :
Memiliki Prosesor Dual-Core Texas Instrument OMAP 4430 dengan RAM 682 MB.
Fitting:
– Bantalan hidung dan frame yang bisa disesuaikan dengan semua bentuk wajah
– Bantalan hidung tambahan dalam dua ukuran
Layar:
“Resolusi tinggi setara dengan display high definition dilihat dari jarak 2,5 meter”
Kamera:
– Foto: 5 megapiksel
– Video: HD 1280×720 p
Audio:
“Bone Conduction Transducer”
Konektivitas:
– WiFi 802.11b.g
– Bluetooth
Media penyimpanan:
16 GB, dengan kapasitas yang bisa dipakai sebesar 12 GB, tersinkronisasi dengan layanan cloud storage Google.
Daya tahan baterai:
Satu hari penuh, kecuali dipakai untuk merekam video atau video conferencing (hangout)
Charger:
Charger khusus dengan port micro-USB
Kompatibilitas:
– Semua ponsel dengan kapabilitas Bluetooth
– Software pendamping MyGlass membutuhkan sistem operasi Android 4.0.4 (Ice Cream Sandwich) atau yang lebih baru. MyGlass membuka fitur GPS dan SMS pada Google Glass.
Menurut laporan The New York Times, satu set earphone khusus itu akan dijual seharga 85 dollar AS, dan mulai dipasarkan pada akhir 2013 lalu.
Untuk memperkaya pengalaman dalam mendengarkan musik, Google juga memperbarui perangkat lunak kacamata pintar dengan memaksimalkan layanan Play Music. Jika sedang mendengarkan lagu, pengguna dapat bertanya, “Lagu apa ini?” Google Glass akan memberi jawaban tentang judul lagu, penyanyi, hingga albumnya.
Saat ini, perangkat kacamata pintar Google Glass hanya tersedia untuk pengembang aplikasi dan praktisi teknologi dengan harga cukup tinggi, yaitu 1.500 dollar AS. Produk ini bisa dibilang masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Pada akhir 2014 nanti, diharapkan Google Glass versi konsumen bisa tersedia di pasar, dan harganya bisa relatif terjangkau.
Google Glass diperkenalkan pertama kali dalam acara konferensi pengembang aplikasi Google I/O, Juni 2012. Google sering pamer kemampuan untuk membuktikan bahwa Google Glass adalah nyata, bukan sekadar konsep.
Google sudah pamer puluhan foto dan beberapa video singkat yang diambil dengan Google Glass. Dari aksi pamer yang dilakukan Google, navigasi di kacamata pintar bisa diperintah dengan suara, gerakan kepala, dan touchpad.
Sebagai gambaran, Google Glass yang dijual ke para developer awal tahun ini berada di kisaran USD 1.500. Namun saat dipasarkan untuk umum nanti banderolnya dikabarkan menurun hingga USD 299 atau di kisaran Rp 3 jutaan saja. Harga Google Glass versi murah kemungkinan berada di bawahnya.
Melibatkan para pengguna pemula yang ikut menguji coba produk, lalu merilisnya secara bertahap, adalah strategi yang akrab digunakan Google. Strategi ini juga yang diterapkan Google untuk Google Glass.
Seperti dilansir AFP, sekitar 10 ribu pemilik Google Glass pemula yang ikut menguji perangkat ini, diperbolehkan mengundang hingga tiga orang untuk membeli Google Glass.
Para pengguna Google Glass pertama, umumnya terdiri dari para developer, programmer dan pemenang kontes online Google Glass yang diadakan Google awal tahun ini.
Dengan kemampuan rekam foto dan video, dibekali memori internal sampai mengakses internet, kacamata ini memang canggih. Dan karena digunakan seperti layaknya kacamata biasa, mungkin tidak banyak yang tahu kecanggihannya.
Kontroversi pun mewarnai kemunculan Google Glass, dan berbagai prediksi berkaitan dengan privasi pun mengemuka. Wearable gadget ini antara lain bisa disalahgunakan untuk memata-matai orang dan melanggar privasi.
Di sana ada kode yang menjelaskan cara navigasi, meliputi: HEAD_GESTURES, EYE_GESTURES (termasuk WINK_TAKE_PHOTO), BROWSER_TWO_FINGER_ZOOM, GUEST_MODE, dan COMPANION_SCREENCAST.
Mengambil foto bisa dilakukan dengan kedipan mata. Namun, fitur yang satu ini sepertinya bisa dinonaktifkan. Pengguna tentu tak ingin dibuat repot jika setiap kali mengedipkan mata, lalu kacamata pintar selalu mengambil foto.
Mengingat kacamata pintar masih berstatus produk prototipe, Google tampaknya masih mencari cara terbaik dalam menavigasi Google Glass. Cara navigasi yang terlalu banyak akan menyulitkan pengguna dalam mengeksplorasi fitur Google Glass.
Pada awal tahun ini, Sergey Brin (salah satu pendiri Google) mengatakan bahwa Google Glass telah mengantongi safety license (atau semacam lisensi keamanan bagi kesehatan) untuk pengguna. Beliau mengatakan bahwa desainer Google mendisain sebuah perangkat yang cerdas yang bisa membebaskan kedua tangan dan mata para pengguna komputer, agar pengguna dapat lebih bebas beraktivitas.
Larry Page adalah salah seorang pendiri Google dan saat ini Presiden
Produk-produk Google Inc. Lawrence E. Page lahir tahun 1973 di Lansing,
Michigan dari orangtua Carl Vincent Page, adalah seorang profesor ilmu
komputer di Universitas Michigan dan Gloria Page, yang merupakan guru
pemrograman komputer di Universitas Michigan. Setelah lulus dari East
Lansing High School ia belajar dan mendapatkan gelar Bachelor of Science
di bidang rekayasa komputer dari University of Michigan dan melanjutkan
studi program Master di Universitas Stanford.
Pendiri sekaligus CEO Google saat ini, Larry Page, sedang memakainya.
Noah Zerkin, Co-founder Google
kepergok sedang naik kereta di kota New York. Dengan tampilannya saat
itu, ia mungkin terlihat sebagai warga ‘biasa’, kecuali saat menilik
dengan seksama kacamata yang sedang dipakainya.
Fungsi Google Glass
adalah upaya untuk membebaskan data dari komputer desktop dan perangkat
portabel seperti ponsel dan tablet, dan menempatkannya di depan mata
Anda.
Pada dasarnya, Google Glass
adalah kamera, layar, touchpad, baterai dan mikrofon yang dibangun ke
bingkai kacamata sehingga Anda dapat melihat tampilan dalam bidang visi
Anda, film, memotret, mencari dan menerjemahkan di mana saja. Prinsipnya
adalah salah satu yang telah ada selama bertahun-tahun dalam fiksi
ilmiah, dan sekarang akan ditampilkan dalam wujud nyata.
Dengan
dirilisnya Kacamata Google, Google telah mulai bermitra dengan
perusahaan yang berbeda untuk membuat aksesoris untuk kacamata
computer-enable ini. Di forum Glass Explorer, sebuah thread menjelaskan
bagaimana earbud akan bekerja, yang telah bermitra dengan Google,
bagaimana pengisian Glass, bersama dengan bahan lainnya.
Sementara
itu tidak satu pun dari informasi ini resmi diumumkan, ini tersedia bagi
pengguna untuk membacanya dengan teliti secara online. Kacamata Google
adalah produk yang hadir dalam bentuk kacamata yang dapat merekam video,
memotret, mengobrol, mendapatkan arah, mencari fakta di web, dan masih
banyak lagi.
Untuk nuansa
Glass, Google telah bermitra dengan perusahaan Maui Jim dan Zeal Optics
untuk memberikan keteduhan kacamata dengan setiap perangkat. Ini
berarti ada kemungkinan bahwa beberapa kacamata akan tersedia bersama
dengan perangkat ini.
Untuk
aksesoris lainnya, Google menuliskan hadirnya kabel USB dan charger, di
mana pengguna akan dapat mengisi daya dan mentrasfer foto dan video
dengan menghubungkan kabel ke komputernya. Sebuah earbud mono juga akan
disertakan dengan semua perangkat, yang akan bekerja untuk panggilan
telepon atau mendengarkan musik. Google juga akan menyediakan kantong
pelindung untuk menyimpan Glass.
Google mulai
mengemas produk prototipe Explorer Edition dan perangkat ini diharapkan
tiba di pasaran untuk masyarakat umum pada tahun ini. Google mengatakan
bahwa semua aksesoris Glass akan otomatis muncul di toko Glass.
Perusahaan ini juga telah merencanakan akan meluncurkan sebuah toko
aplikasi yang melayani pengguna Glass pada tahun 2014 ini.
Berikut ini
beberapa spesifikasi resmi Kacamata Google yang memiliki frame
futuristik dengan memori Flash 16GB, kamera 5 megapiksel, perekam video
720p, Wi-Fi B/g, Bluetooth dan baterai yang dapat menangani penggunaan
satu hari penuh.
Google Glass Gunakan Akses Internet 3G/4G via Smartphone
Jika melihat
fitur Google Glass yang dibocorkan Google, kacamata tersebut memang
sangat mengandalkan internet. Ketika Google Glass menjadi penunjuk arah,
navigasi, berbagi sosial, hangout, atau lainnya, tentu saja membutuhkan
koneksi internet.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana
kacamata tersebut dapat terhubung. Tersiar kabar jika Google Glass
mendukung akses WiFi. Dengan demikian pemakainya bisa langsung mencari
lokasi hotspot terdekat. Namun bilamana sedang dalam perjalanan atau di
alam bebas?Menurut The Verge dan CNET News, Google Glass menyediakan aplikasi yang disebut Tether. Dengan aplikasi tersebut kacamata ini bisa terhubung dengan beberapa gadget sekaligus untuk mengakses internet 3G/4G.
Tak hanya itu saja, Google Glass dikabarkan pula bisa terhubung dengan ponsel pintar. Sebut saja Android atau iPhone. Lantas bagaimana mengoneksikannya? Sederhana, dengan mengandalkan fitus bluetooth.
Google Glass diyakini akan dirilis pada tahun ini. Meski masuk ke ranah gadget, Google tidak mengabaikan segi estetika khususnya fashion. Untuk itu Google mengandeng desainer kacamata terkemuka untuk ‘memercantik’ Google Glass.
Yang menjadi satu kelemahan Google Glass adalah soal harga. Setidaknya Anda harus menyiapkan sekitar USD 1.500 atau setara Rp 14,5 juta untuk mendapatkannya. Cukup mahal bukan?
Google Glass Hadirkan Aplikasi Pengenal Wajah
Bagi Anda
yang ingin lebih baik dalam mengingat nama dan wajah seseorang, sebuah
aplikasi terbaru hadir untuk kacamata pintar Google Glass. Aplikasi yang
bernama MedRef for Glass itu, memberikan catatan tentang bagaimana Anda
mengetahui setiap orang.
Meski konsep aplikasi tersebut nampak
sempurna digunakan saat menghadiri pesta atau acara lain yang membuat
Anda bertemu banyak orang, aplikasi ini sebetulnya diciptakan untuk
karyawan rumah sakit.Dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah, karyawan rumah sakit yang memakai Google Glass bisa mendapatkan data pasien dengan foto, suara dan catatan teks.
Misalnya, dokter ingin membuat catatan
bahwa pasien tertentu memiliki alergi. Karena data bisa dibagikan dengan
Google Glass, dokter dan perawat lainnya bisa mendapat akses langsung
terhadap informasi ini.
Aplikasi ini diciptakan oleh tim programer komputer di Medical Hackathon.Berikut cara kerja MedRef: MedRef menambahkan kartu timeline dan membagikan kontak lewat Google Glass. Dengan menyebutkan nama atau memfoto pasien, kacamata pintar itu akan membawa rekamannya.
“Rumah sakit penuh dengan orang sibuk yang membawa beragam informasi,” kata Lance Nanek, programer komputer yang mengembangkan MedRef.
“Google Glass yang bisa memuat banyak data, akan menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu bagi karyawan rumah sakit.”
Google Glass Bisa Unggah Foto ke Facebook
Google telah
mengirimkan prototipe kacamata pintar Google Glass kepada para
pengembang aplikasi yang telah melakukan pemesanan di konferensi Google
I/O tahun 2012 lalu.
Beberapa saat setelah para pengembang
menerima perangkat tersebut, beberapa aplikasi pihak ketiga pun mulai
bermunculan. Salah satunya adalah GlassTweet, aplikasi tidak resmi (unofficial) yang bisa digunakan untuk mengirim tweet dari kacamata pintar Google ini.Tidak lama setelah kehadiran aplikasi GlassTweet tersebut, kini bertambah satu lagi aplikasi unofficial. Bedanya, aplikasi baru ini mengizinkan penggunanya untuk mengakses Facebook. Aplikasi tersebut dinamakan Google Glass to Facebook.
Dalam tahapan awal ini, aplikasi tersebut tidak dilengkapi dengan fitur yang terlalu lengkap. Pengguna hanya diberikan kemampuan untuk mengunggah (upload) gambar yang diambil di perangkat Google Glass ke akun Facebook-nya. Dengan kata lain, pengguna tidak bisa melihat timeline, saling mengirim pesan, dan memberi “like” sebuah status.
Cara mengaktifkan aplikasi ini pun tidaklah terlalu sulit. Pengguna hanya perlu log-in ke akun Facebook melalui halaman Glass to Facebook, kemudian aktifkan Sharing Contacts via MyGlass. Setelah selesai, pengguna sudah bisa langsung mengunggah foto yang mereka ambil ke akun Facebook.
Saat sebuah gambar diambil dan diunggah dari sebuah smartphone, maka sistem Facebook akan secara otomatis akan membuatkan sebuah album yang dinamakan “Mobile Album”.
Nah, hal tersebut juga berlaku di aplikasi tersebut. Sistem akan secara otomatis membuatkan album sendiri yang dinamakan “Glass to Facebook”. Akan ada sebuah teks default yang menyatakan bahwa gambar tersebut diunggah dari Google Glass.
Google Glass bukan untuk anak-anak
Google menyatakan anak-anak berusia 13 tahun dilarang menggunakan alat teknologi terbaru mereka, Google Glass.
Dalam
situsnya Google menulis: ”Jangan izinkan anak-anak berusia di bawah 13
tahun menggunakan Glass karena bisa mengganggu perkembangan penglihatan
mereka.”
”Glass tidak
untuk semua orang. Sama seperti ketika mengenakan kacamata, sejumlah
orang mungkin akan merasa tekanan pada mata atau mengalami sakit
kepala,” tambah Google.
”Anak-anak mungkin bisa memecahkan Glass atau melukai mereka sendiri, dan syarat ketentuan Google juga tidak mengizinkan mereka yang berusia di bawah 13 tahun mendaftar ke sebuah akun Google.”
Saat BBC mempertanyakan penjelasan lebih jauh tentang bagaimana Glass bisa mempengaruhi pandangan anak-anak, mereka tidak memberi rincian lebih lanjut.
”Anak-anak mungkin bisa memecahkan Glass atau melukai mereka sendiri, dan syarat ketentuan Google juga tidak mengizinkan mereka yang berusia di bawah 13 tahun mendaftar ke sebuah akun Google.”
Saat BBC mempertanyakan penjelasan lebih jauh tentang bagaimana Glass bisa mempengaruhi pandangan anak-anak, mereka tidak memberi rincian lebih lanjut.
Kacamata pintar
Google Glass merupakan teknologi terbaru yang telah diluncurkan Google.
Dengan memakai kacamata pintar maka pengguna bisa mengambil gambar, melakukan percakapan video dan berseluncur di internet.
Tampilan layar Glass menurut Google adalah definisi tinggi dan mampu merekam video dalam resolusi 720p.
Memiliki penyimpanan sebesar 16 GB, Google Glass bisa tersambung dengan perangkat nirkabel lainnya melalui Bluetooth atau wi-fi.
Perusahaan ini menjanjikan satu baterai akan bertahan untuk ”penggunaan satu hari penuh”.
Google sebelumnya menggelar kompetisi pada awal tahun ini dengan mengundang calon pengguna untuk memberi saran terkait penggunaan alat terbaru mereka.
Dengan memakai kacamata pintar maka pengguna bisa mengambil gambar, melakukan percakapan video dan berseluncur di internet.
Tampilan layar Glass menurut Google adalah definisi tinggi dan mampu merekam video dalam resolusi 720p.
Memiliki penyimpanan sebesar 16 GB, Google Glass bisa tersambung dengan perangkat nirkabel lainnya melalui Bluetooth atau wi-fi.
Perusahaan ini menjanjikan satu baterai akan bertahan untuk ”penggunaan satu hari penuh”.
Google sebelumnya menggelar kompetisi pada awal tahun ini dengan mengundang calon pengguna untuk memberi saran terkait penggunaan alat terbaru mereka.
Pada
saat ini Google Glass belum siap untuk dijual dan bukan perangkat ponsel
atau komputer. Google Glass berguna untuk pencarian suara, memberikan
petunjuk arah mengemudi, berjalan, atau bersepeda, mengambil dan berbagi
foto dan video melalui Google Plus, memulai Google Hangout, menerima
panggilan telepon, mengirim teks, menyediakan hasil pencarian termasuk
ramalan cuaca dan cuaca saat ini di beberapa lokasi, menghubungkan
aplikasi pihak ketiga.
Agar semua fitur
diatas berjalan dengan baik diperlukan Glass namun bukanlah ponsel yang
dihubungkan melalui Bluetooth atau Wi-Fi. Diperlukan akun Google untuk
menggunakan Glass dan akun Google+ untuk berbagi foto dan video.
Saat ini, Glass bisa digunakan dengan iPhone, tapi lebih terbatas. Smartphone Android akan memberikan berbagai macam fitur. Google belum mengumumkan kecocokan dengan sistem operasi smartphone lainnya.
Google Glass
ditujukan untuk para developer yang telah membeli produk seharga $ 1500
(lebih dari Rp. 1,5 juta). Nantinya perangkat lain dan bingkai kacamata
optik dapat mendukung teknologi Google Glass.
Glass
berbentuk seperti sepasang kacamata tebal tanpa bingkai, persegi panjang
agak menonjol dari bagian depan. Terdapat tombol power, speaker, lampu
indikator, port Micro-USB dan tombol untuk memetikan dan menghidupkan
kamera. Baterai terpasang di belakang telinga kanan, dan tombol navigasi
sentuh yang sensitif terdapat di lengan kanan. Pada waktu yang akan
datang pembuat Glass akan membuat perangkat yang lebih ramping dengan
model Glass terintegrasi dengan berbagai cara.
Google Glass Bisa Digunakan untuk Membantu Memadamkan Api
Banyak
ide-ide keren yang bisa diwujudkan lewat Google Glass. Setelah kehadiran
aplikasi yang menawarkan membantu penataan rambut, kacamata pintar ini
juga bisa dipergunakan untuk memadamkan api. Adapun fungsi ini diimpikan
oleh petugas pemadam kebakaran di Rocky Mountain, Carolina Utara,
Amerika Serikat yang bernama Patrick Jackson melalui program Google
Glass Explorer.
Jackson
berharap Google Glass bisa membantu petugas pemadam kebakaran untuk
menyelamatkan nyawa korban kebakaran dan diri sendiri. Menurutnya
perangkat ini bisa menjadi perangkat hands-free yang bisa membuat
petugas waspada terhadap kebakaran, melacak letak hidran, membangun
rencana untuk memadamkan api secara terstruktur, mendapatkan arahan yang
tepat melalui suara, dan sebagainya.
Aspek
hands-free memang sangat penting bagi petugas pemadam kebakaran yang
sering membawa peralatan berat dan mungkin mengangkat korban ke tempat
yang aman, bergerak ke dalam ruangan yang penuh tantangan, dan masih
banyak lagi. Dengan Google Glass, mereka bisa mengubah mata mereka
menjadi potensial untuk meminimalisir bahaya kebakaran.
“Ketika saya
mencoba Google Glass, saya tidak tahu bahwa hal-hal seperti ini bisa
terjadi. Perangkat ini bisa menangkap apa saja yang saya lakukan dan
merencanakan apapun untuk pemadaman api. Terima kasih kepada semua orang
yang mendukung kampanye indiegogo saya untuk memungkinkan hal ini
terjadi. Terutama untuk istri saya yang telah menjadi istri terbaik dan
pendukung saya,” ujar Patrick dalam pernyataan yang dikutip Phandroid.
Ide-ide seperti ini memang tentu menjadi pencerahan tersendiri bagi
Google Glass, di mana tengah mengalami kontroversi dan pelarangan
penggunaan di berbagai tempat dan lokasi di Amerika Serikat. Yang pasti,
dengan fungsi yang tengah dieksplorasi Patrick tersebut, tentunya
perangkat ini menjadi sesuatu yang istimewa dalam usaha penyelamatan
nyawa manusia.
Edisi Explorer yang sedang dibanggakan untuk pengembang tersedia dalam warna putih, hitam, abu-abu, oranye, dan biru langit
Ukuran layar
kecil (gelas kaca) adalah 0,75 inci kedalaman dan 0,375 inci lebar,
tinggi 0,375 inci, dipasang antara alis dan kelopak mata, bukan di depan
mata. Pemakai akan melirik ke atas dan ke kanan untuk membaca area
tampilan yang aktif, yang merupakan setengah inci diagonal.
Pada edisi
Explorer ini, display teks tidak bisa dipindahkan ke kiri. Namun
nantinya pengguna bisa memesannya. Layar display berguna untuk melihat
hasil pencarian, teks, dan segala sesuatu yang dapat dilakukan dengan
Glass.
Apa saja komponen yang ditanam Google? Mari kita mulai dari layar/ lensa. Seperti dikutip dari Techcrunch, layar yang tak ubahnya lensa kacamata Google Glass diklaim bakal memiliki resolusi yang “setara dengan display high definition dilihat dari jarak 2,5 meter”.
Kendati demikian, dalam keterangan spesifikasi, Google tidak mencantumkan berapa persisnya resolusi layar Google Glass.Dalam panduan Google Glass untuk developer, Google menyatakan bahwa foto-foto yang ditampilkan melalui perangkat itu harus memiliki resolusi 640 x 360. Besar kemungkinan bahwa angka tersebut mewakili resolusi yang sebenarnya dari Google Glass.
Versi pertama kacamata pintar Google ini juga dibekali kamera yang mampu merekam video HD 720p. Media penyimpanan internal berukuran 16 GB (dengan 12 GB ruang kosong yang bisa dipakai) dapat menyimpan hasil tangkapan gambar atau rekaman video.
Media penyimpanan ini juga akan tersinkronisasi dengan layanan cloud storage Google.
Soal baterai, Google mengklaim bahwa Google Glass bisa bertahan seharian. Akan tetapi, ditambahkan pula bahwa daya tahan baterai tersebut bisa menurun apabila penggunanya memakai fitur-fitur rakus energi seperti merekam video atau ngobrol bareng di Google Hangout.
Nah, salah satu fitur yang paling unik adalah “bone conduction transducer”. Kacamata pintar ini bisa mentransmisikan suara ke telinga bagian dalam melalui tulang tengkorak penggunanya. Berkat fitur ini, pengguna tak memerlukan headphone untuk mendengar suara dari Google Glass.
Berikut ini Spesifikasi lengkap Google Glass :
Memiliki Prosesor Dual-Core Texas Instrument OMAP 4430 dengan RAM 682 MB.
Fitting:
– Bantalan hidung dan frame yang bisa disesuaikan dengan semua bentuk wajah
– Bantalan hidung tambahan dalam dua ukuran
Layar:
“Resolusi tinggi setara dengan display high definition dilihat dari jarak 2,5 meter”
Kamera:
– Foto: 5 megapiksel
– Video: HD 1280×720 p
Audio:
“Bone Conduction Transducer”
Konektivitas:
– WiFi 802.11b.g
– Bluetooth
Media penyimpanan:
16 GB, dengan kapasitas yang bisa dipakai sebesar 12 GB, tersinkronisasi dengan layanan cloud storage Google.
Daya tahan baterai:
Satu hari penuh, kecuali dipakai untuk merekam video atau video conferencing (hangout)
Charger:
Charger khusus dengan port micro-USB
Kompatibilitas:
– Semua ponsel dengan kapabilitas Bluetooth
– Software pendamping MyGlass membutuhkan sistem operasi Android 4.0.4 (Ice Cream Sandwich) atau yang lebih baru. MyGlass membuka fitur GPS dan SMS pada Google Glass.
Kelebihan-Kelebihan Lain:
– Navigasi dengan jari digunakan untuk menjelajah atau browsing di internet
– Bingkai terbuat dari titanium sehingga nyaman dan ringan saat dikenakan.
– Kamera dapat dipergunakan untuk merekam video dan memotret gambar dengan hanya memakai navigasi suara.
– Gambar mampu direkam hingga resolusi 640×360 pixel.
– Mengambil gambar dari kacamata
Wow, Google
glass memiliki kemampuan untuk mengambil gambar pada saat kacamata
dikenakan. Ini adalah salah satu kelebihan apa yang pengguna mampu
lakukan dengan kacamata Google. Perangkat ini dikenal memiliki kemampuan
untuk mengambil foto dan juga merekam video. Jadi pemakainya akan mampu
mengambil gambar dari apa yang dia lihat.
– Sebagai penunjuk arah
Pengguna kacamata Google akan dapat mengakses GPS melalui apps
dan konektivitas yang akan membantu mereka mendapatkan arah tepat di
depan mata mereka. Pengguna tidak perlu bersusah payah lagi untuk
mencari arah dan jalan karena dengan menggunakan perangkat GPS yang ada
dalam aplikasi Google glass, pengguna dapat menemukan arah karena mereka
akan memiliki peta dengan GPS tepat di depan mata mereka.
– Memiliki kemampuan untuk menerjemahkan
Google glass
akan mendukung aplikasi yang membantu pengguna menerjemahkan hal-hal
dalam bahasa lain. Sebagai contoh, seorang turis di China akan dapat
tawar-menawar dengan pemilik toko dengan meminta Google glass untuk
menerjemahkan berbagai pecahan mata uang di China. Fitur ini akan
membuat hidup pengguna jadi mengagumkan dan wisatawan dapat lebih
terbantu untuk melakukan perjalanan ke Negara-negara lain.
– Voice activation dan voice recognition
Dari promosi
dan video yang ditampilkan di media iklan menunjukkan bahwa Google
glass merupakan perangkat yang mendukung pengenalan suara. Fitur ini
akan memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai fungsi dengan
memberikan perintah suara. Ini akan memudahkan karena pengguna tidak
perlu menggunakan tangan untuk memasukkan perintah; pilihan yang nyaman
ketika Anda bepergian, mengemudi atau sibuk melakukan tugas-tugas lain.
– Mengetahui jadwal penerbangan, kereta api dan bus secara real-time
Kaca mata
Google memiliki kemampuan untuk mengakses aplikasi pihak ketiga lainnya
yang memungkinkan pengguna untuk melihat jadwal penerbangan, jadwal
kereta api atau bahkan jadwal bus secara real time. Pengguna tidak perlu
mencari komputer untuk koneksi ke website atau ke travel untuk mencari
jadwal. Melalui aplikasi pihak ketiga, Google glass akan memberikan
informasi yang real time dan juga memberitahu pengguna jika penerbangan
tertunda atau tepat waktu.
– Video chat dengan teman-teman
Salah satu
hal keren tentang Google glass adalah pengguna akan dapat berbagi dan
menunjukkan kepada teman-temannya apa yang sedang dia lihat. Pengguna
akan dapat berbagi apa yang dia lihat dengan orang lain. Pada saat yang
sama, layar kecil di pojok kacamata akan memungkinkan pengguna untuk
melihat orang yang ia ajak ngobrol, seperti video chat normal.
– Virtual reminder
Salah satu
kelebihan dari kacamata google lainnya adalah memiliki fitur pengingat
virtual secara pribadi. Anda tidak lagi harus bergantung pada reminder
di telepon genggam Anda karena Google glass diam-diam akan mengingatkan
Anda di tampilan layar kaca.
– Memiliki kemampuan mencari data untuk bepergian
Google glass
akan membuat hidup lebih mudah bagi orang-orang yang selalu mencari
informasi di mana saja. Situs Google Glass menunjukkan bahwa pengguna
dapat mengirim permintaan pencarian melalui perintah suara dan meminta
alat untuk mencari informasi. Menggunakan konektivitas ke aplikasi dan
internet, kacamata Google akan memberikan jawaban pada pengguna pada
perangkat layar.
Kekurangan-Kekurangannya :
– Bisa digunakan untuk mengintip dan merekap lawan jenis.
– Digunakan untuk mematai-matai seseorang.
– Melihat pornografi.
– Membuat para penggunanya antisocial.
–
Bisa menyebabkan kecelakaan seperti ketika pengemudi menggunakan ponsel.
Kabarnya di Amerika sebelum Google glass diluncurkan. Otoritas
pemerintah di sana melarang para pengemudi mobil untuk memakai google
glass saat berkendara.
– Kualitas suara rendahan
Seperti
diketahui, Google Glass tak menggunakan earphone untuk mentransmisikan
suara ke telinga pengguna. Google Glass memilih untuk memberikan getaran
yang nantinya akan disampaikan ke telinga pengguna.Hal
ini yang menjadi masalah tersendiri bagi Google Glass. Pasalnya, dalam
berbagai uji coba, ternyata getaran ini tak mampu menghasilkan luaran
suara yang cukup bisa didengar pengguna dengan nyaman. Google Glass
terdengar seperti berbisik-bisik.
– Tak tertata rapi
Meskipun
layanannya dipakai banyak orang, pengguna Google pastinya tahu bahwa
Google terkenal karena tak tertatanya layanan yang mereka miliki.
Hal ini terlihat pula dalam Google Glass. Semua layanan dan aplikasi di kacamata pintar ini ditampilkan dalam satu layar yang dinamakan timeline. Tak ada kategori ataupun folder khusus yang membantu mengelompokkannya.
Hal ini terlihat pula dalam Google Glass. Semua layanan dan aplikasi di kacamata pintar ini ditampilkan dalam satu layar yang dinamakan timeline. Tak ada kategori ataupun folder khusus yang membantu mengelompokkannya.
– Tak memberikan ruang interaksi
Google Glass
bisa dikendalikan dengan dua mekanisme: menggunakan tangan atau
perintah suara. Masalah pun sebenarnya akan muncul jika fitur kendali
suara ini digunakan.
Bisa saja, pengguna salah berbicara dan tak sengaja memerintah Google Glass yang dipakainya. Hal ini tentunya bisa sangat mengganggu bagi mereka yang sedang repot.
Bisa saja, pengguna salah berbicara dan tak sengaja memerintah Google Glass yang dipakainya. Hal ini tentunya bisa sangat mengganggu bagi mereka yang sedang repot.
– Harga Lumayan Mahal
Harga google glass sebesar 1.500 USD atau sekitar 15 juta rupiah untuk satu buah kacamata pintar ini.
– Kapasitas Baterai
Kapasitas
baterai untuk google plus akan cepat habis jika digunakan untuk merekam
video ataupun gambar,jika dipakai untuk itu,maka baterai hanya bertahan 4
jam, waktu tersebut dinilai terlalu cepat habis.
– Keamanan Data
Beberapa
waktu yang lalu seseorang mengklaim telah berhasil men-jailbreak Google
glass dengan sangat mudah. ia dapat mengontrol perangkat dan data
didalamnya.
– Keberadaan Aplikasi
Pengguna dinilai tidak bisa berbuat banyak tanpa aplikasi yang tepat.
FITUR FITUR GOOGLE GLASS
Berikut adalah daftar dari fitur-fitur yang tersembunyi pada Google Glass XE10:
- Add a calendar event
- Call me a car
- Capture a panorama
- Check me in
- Create a 3D model
- Eyeball command
- Find a recipe
- Learn a song
- Play a game
- Play Music
- Recognize this song
- Record a recipe
- Remind me to
- Show a compass
- Start a bike ride
- Start a round of golf
- Start a run
- Start a stopwatch
- Start a timer
- Translate this
- Tune an instrument
Penjelasan Fitur
Berikut ada sedikit penjelasan dari beberapa fitur-fitur di atas:
Call me a
car, menghubungi taksi menggunakan Google Glass dinilai lebih mudah
karena begitu Anda berbicara ‘OK Glass, call me a car” maka secara
instan sebuah taksi akan tiba di hadapan Anda.
Create a 3D
model, fitur ini dimudahkan dengan adanya kamera pada Google Glass Anda.
Anda dapat menciptakan bahkan mengeditnya terlebih dahulu sebelum Anda
membentuk replikanya.
Find a
recipe/Record a recipe, Google Glass dapat menunjukkan dengan tepat apa
yang harus dilakukan secara real-time menggunakan layar dan dapat
merekam serta memfavoritkan sebuah resep untuk Anda.
Eyeball
command, Google telah memberitahukan Anda bahwa Anda dapat menggunakan
perintah suara pada Google Glass namun tidak menutup kemungkinan bahwa
nanti akan ada perintah menggunakan kedipan mata. Hanya saja fitur ini
masih belum sepenuhnya akan terealisasi mengingat kebijakan privasi
terkait penggunaannya.
Kacamata
pintar Google Glass selama ini punya kekurangan tidak dapat memberi
suara dengan jelas dan baik kepada indera pendengaran manusia. Untuk
mengatasi masalah itu, Google membuat aksesori berupa earphone yang dibuat khusus untuk Google Glass.
Earphone khusus itu memungkinkan pengguna Google Glass mendengar suara dengan sensasi stereo. Agar earphone terkoneksi dengan sistem di kacamata, pengguna harus menancapkan kabel earphone ke salah satu lubang penghubung yang ada di kacamata pintar.Menurut laporan The New York Times, satu set earphone khusus itu akan dijual seharga 85 dollar AS, dan mulai dipasarkan pada akhir 2013 lalu.
Untuk memperkaya pengalaman dalam mendengarkan musik, Google juga memperbarui perangkat lunak kacamata pintar dengan memaksimalkan layanan Play Music. Jika sedang mendengarkan lagu, pengguna dapat bertanya, “Lagu apa ini?” Google Glass akan memberi jawaban tentang judul lagu, penyanyi, hingga albumnya.
Saat ini, perangkat kacamata pintar Google Glass hanya tersedia untuk pengembang aplikasi dan praktisi teknologi dengan harga cukup tinggi, yaitu 1.500 dollar AS. Produk ini bisa dibilang masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Pada akhir 2014 nanti, diharapkan Google Glass versi konsumen bisa tersedia di pasar, dan harganya bisa relatif terjangkau.
Google Glass diperkenalkan pertama kali dalam acara konferensi pengembang aplikasi Google I/O, Juni 2012. Google sering pamer kemampuan untuk membuktikan bahwa Google Glass adalah nyata, bukan sekadar konsep.
Google sudah pamer puluhan foto dan beberapa video singkat yang diambil dengan Google Glass. Dari aksi pamer yang dilakukan Google, navigasi di kacamata pintar bisa diperintah dengan suara, gerakan kepala, dan touchpad.
Akan mulai dipasarkan dengan kisaran harga yang cukup terjangkau
Google Glass
alias kacamata pintar Google baru akan dijual secara luas pada 2014.
Namun Google sudah punya rencana lain, yakni menghadirkan versi murah
dari kacamata pintarnya tersebut.
Bocoran ini berasal dari sumber yang
dekat dengan Google. Sayangnya tidak disebutkan berapa kisaran harga
versi murah dan perkiraan waktu perilisannya untuk pasar luas.Sebagai gambaran, Google Glass yang dijual ke para developer awal tahun ini berada di kisaran USD 1.500. Namun saat dipasarkan untuk umum nanti banderolnya dikabarkan menurun hingga USD 299 atau di kisaran Rp 3 jutaan saja. Harga Google Glass versi murah kemungkinan berada di bawahnya.
Melibatkan para pengguna pemula yang ikut menguji coba produk, lalu merilisnya secara bertahap, adalah strategi yang akrab digunakan Google. Strategi ini juga yang diterapkan Google untuk Google Glass.
Seperti dilansir AFP, sekitar 10 ribu pemilik Google Glass pemula yang ikut menguji perangkat ini, diperbolehkan mengundang hingga tiga orang untuk membeli Google Glass.
Para pengguna Google Glass pertama, umumnya terdiri dari para developer, programmer dan pemenang kontes online Google Glass yang diadakan Google awal tahun ini.
Dengan kemampuan rekam foto dan video, dibekali memori internal sampai mengakses internet, kacamata ini memang canggih. Dan karena digunakan seperti layaknya kacamata biasa, mungkin tidak banyak yang tahu kecanggihannya.
Kontroversi pun mewarnai kemunculan Google Glass, dan berbagai prediksi berkaitan dengan privasi pun mengemuka. Wearable gadget ini antara lain bisa disalahgunakan untuk memata-matai orang dan melanggar privasi.
Kacamata
pintar Google Glass ternyata bisa dikendalikan dengan berbagai cara.
Selain dikendalikan dengan jari, gerakan kepala dan perintah suara;
kacamata pintar Google juga bisa dikendalikan dengan kedipan mata.
Cara navigasi kacamata pintar ini
terungkap dalam baris kode pemrograman di aplikasi MyGlass yang memang
jadi pendamping Google Glass. Seorang pengguna situs Reddit dengan nama fodawin membongkar aplikasi MyGlass lalu mengambil screenshot kode pemrograman dan terungkaplah beberapa informasi menarik soal cara navigasi Google Glass.Di sana ada kode yang menjelaskan cara navigasi, meliputi: HEAD_GESTURES, EYE_GESTURES (termasuk WINK_TAKE_PHOTO), BROWSER_TWO_FINGER_ZOOM, GUEST_MODE, dan COMPANION_SCREENCAST.
navigasi dengan jari dilakukan untuk berselancar internet. Dengan ini, pengguna bisa mencubit trackpad untuk melakukan zoom in dan zoom out halaman situs.
Kacamata pintar akan dibenamkan sejumlah sensor untuk mendeteksi perintah suara dan gerakan.Mengambil foto bisa dilakukan dengan kedipan mata. Namun, fitur yang satu ini sepertinya bisa dinonaktifkan. Pengguna tentu tak ingin dibuat repot jika setiap kali mengedipkan mata, lalu kacamata pintar selalu mengambil foto.
Mengingat kacamata pintar masih berstatus produk prototipe, Google tampaknya masih mencari cara terbaik dalam menavigasi Google Glass. Cara navigasi yang terlalu banyak akan menyulitkan pengguna dalam mengeksplorasi fitur Google Glass.
Daniel J.
Simons adalah profesor dalam bidang psikologi dan advertising di
Universitas Illinois, dan Christopher F. Chabris adalah profesor
psikologi di Union College.
Keduanya meneliti perangkat Google
Glass bisa dihubungkan dengan internet lewat perintah suara dan
menampilkan informasi lewat layar kacamata tersebut. Dalam kolom artikel
yang dimuat New York Times, kedua profesor tersebut meneliti bahaya
dari perangkat canggih itu. Mereka menulis, bahwa sebagian besar setuju
bahwa perangkat yang menempatkan kamera dan display-nya tepat di sudut
pandang mata tentu lebih menarik perhatian. Dan hal ini secara tidak
sengaja akan mengganggu kemampuan kognitif pengguna dengan kemungkinan
konsekuensi yang berbahaya, jika dipakai secara berkesinambungan.Pada awal tahun ini, Sergey Brin (salah satu pendiri Google) mengatakan bahwa Google Glass telah mengantongi safety license (atau semacam lisensi keamanan bagi kesehatan) untuk pengguna. Beliau mengatakan bahwa desainer Google mendisain sebuah perangkat yang cerdas yang bisa membebaskan kedua tangan dan mata para pengguna komputer, agar pengguna dapat lebih bebas beraktivitas.
Berikut Info lengkap Sang Pendiri sekaligus CEO :

Sementara belajar di Universitas Stanford, Page diperkenalkan kepada Sergey Brin.
Kedua tidak memulai sebagai teman, sepertinya tidak setuju pada
kebanyakan topik pembicaraan, tetapi akhirnya menemukan sebuah subjek
yang telah menjadi sangat menarik bagi mereka berdua. Topik yang
Mengambil informasi dari kumpulan data besar. Pasangan ini kemudian
menulis apa yang secara luas dianggap sebagai kontribusi mereka, kertas
kerja yang disebut “The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search
Engine”. sejak itu menjadimakalah mereka menjadi satu dari sepuluh
makalah ilmiah paling banyak diakses di Stanford University.
Setelah mereka mulai bekerja pada
sebuah proyek yang kemudian menjadi mesin pencari Google. Setelah
mencoba menjual gagasan namun gagal, mereka menulis
Rencana
bisnis dan membawa total investasi awal hampir $ 1 juta untuk memulai
perusahaan mereka sendiri. September 1998 Google Inc dibuka di Menlo
Park, California. Perusahaan tumbuh begitu cepat dan mendapatkan begitu
banyak karyawan beberapa kantor di Relokasi karena kurangnya ruang,
akhirnya Google Inc menetap di tempat yang sekarang di sebut Mountain
View, California. Selama beberapa tahun berikutnya google yang dipimpin
oleh Larry dan Sergey
Google membuat banyak inovasi dan ditambahkan ke daftar produk dan
karyawan (hampir 5.000 tahun 2006). Oktober 2004 Google mengumumkan
hasil kuartal pertama mereka sebagai sebuah perusahaan yang ditawarkan
publik, dengan mencatat penerimaan sebesar $ 805.9 juta. Pada tahun 2005
Page telah diperkirakan memiliki kekayaan senilai US $ 12 miliar dan
menjadi orang urutan ke enambelas dalam daftar majalah Forbes dan
membuatnyamenjadi orang ke-27 orang terkaya di dunia.
Pada tahun 2002, Larry bernama Forum
Ekonomi Dunia Global Leader for Tomorrow. Ia adalah anggota National
Advisory Committee (NAC) untuk Universitas Michigan College of
Engineering, dan bersama-sama dengan Co-Founder Sergey Brin, Larry
mendapat penghargaan Marconi Prize pada tahun 2004. Dia adalah wali
direksi dari X PRIZE, dan terpilih menjadi anggota National Academy of
Engineering pada tahun 2004.
0 komentar:
Posting Komentar